Cara Kerja Mesin Las Laser

Mesin las laser adalah salah satu jenis mesin las yang menggunakan energi laser untuk menghasilkan panas yang sangat tinggi. Panas ini digunakan untuk mencairkan atau menghubungkan dua buah logam atau bahan yang berbeda. Mesin las laser dapat digunakan dalam berbagai industri, termasuk manufaktur, konstruksi, dan pertambangan.

Cara kerja mesin las laser dimulai dengan memfokuskan sinar laser pada titik tertentu di permukaan logam. Sinar laser yang dihasilkan kemudian menghasilkan panas yang sangat tinggi, yang cukup untuk mencairkan atau menghubungkan logam tersebut. Proses ini dikenal sebagai pengelasan laser. Mesin las laser bekerja dengan menggunakan sistem optik yang terdiri dari beberapa lensa dan cermin. Sinar laser dihasilkan oleh sumber laser yang terletak di bagian belakang mesin. Sinar laser kemudian melalui serangkaian lensa dan cermin yang mengarahkannya ke titik di mana pengelasan akan dilakukan.

Selama proses pengelasan, sinar laser diberikan ke titik yang diinginkan di permukaan logam. Panas yang dihasilkan kemudian mencairkan logam pada titik tersebut dan menghubungkannya dengan logam lain yang ingin dihubungkan. Ketika logam kembali dingin, mereka akan membentuk ikatan yang kuat dan tahan lama. Karena sinar laser sangat kuat dan terkonsentrasi, mesin las laser dapat digunakan untuk mengelas logam dengan ketebalan yang berbeda-beda, dari bahan tipis hingga bahan yang sangat tebal. Mesin las laser juga dapat digunakan untuk memotong dan memproses bahan non-logam, seperti kertas, plastik, dan kain.

Mesin las laser adalah sebuah perangkat yang digunakan untuk menghasilkan sinar laser dengan tujuan untuk melakukan pengelasan pada material yang berbeda. Mesin ini dapat menggunakan dua jenis teknologi untuk menghasilkan sinar laser, yaitu teknologi laser CO2 dan teknologi laser serat.

Teknologi laser CO2 menggunakan gas karbon dioksida untuk menghasilkan sinar laser. Sinar laser yang dihasilkan memiliki panjang gelombang sekitar 10.6 mikrometer, yang cukup efektif untuk pengelasan material seperti logam, kaca, dan plastik. Mesin las laser yang menggunakan teknologi laser CO2 biasanya lebih murah dibandingkan mesin yang menggunakan teknologi laser serat. Namun, mesin ini memiliki kelemahan yaitu memiliki daya konsumsi listrik yang tinggi dan butuh waktu yang lebih lama untuk memanaskan dan menghasilkan sinar laser.

Teknologi laser serat, seperti namanya, menggunakan serat optik untuk menghasilkan sinar laser. Sinar laser yang dihasilkan oleh mesin las laser dengan teknologi laser serat memiliki panjang gelombang yang lebih pendek, yaitu sekitar 1.06 mikrometer. Mesin las laser dengan teknologi laser serat biasanya lebih mahal, namun memiliki beberapa keunggulan, yaitu daya konsumsi listrik yang lebih rendah dan kemampuan untuk menghasilkan sinar laser dengan kekuatan yang lebih besar. Selain itu, mesin las laser dengan teknologi laser serat juga lebih cepat dalam memanaskan dan menghasilkan sinar laser, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dalam proses pengelasan.

Dalam memilih mesin las laser, perlu dipertimbangkan material apa yang akan dilas dan jenis pengelasan yang dibutuhkan. Teknologi laser CO2 lebih cocok untuk material seperti logam dan kaca, sedangkan teknologi laser serat lebih cocok untuk material seperti stainless steel dan aluminium. Selain itu, perlu dipertimbangkan juga biaya dan ketersediaan mesin las laser dengan teknologi yang diinginkan.

Demikian tulisan singkat cara kerja mesin las laser.

Bermanfaat.
Read More:

Komentar

Related posts

How to Use Spdif Out On Motherboard

Penyebab Cpu Nyala Tapi Monitor Tidak Nyala

Panduan Membersihkan Cache Browser