Mau Ganti Baterai Laptop, Pilih Mana?

Baterai laptop bermasalah, ngedrop, boros, tidak mengisi... kata-kata ini paling sering saya dengar ketika salah satu perangkat elektronik, laptop, hp, tablet tidak bisa dijalankan dan terpaksa menyalakannya dengan langsung menyolokkan steker ke instalasi listrik. Dan tentu sangat mengecewakan ketika pekerjaan penting tidak bisa dilakukan ketika perangkat tadi terhenti karena kekurangan daya.

Nah dibawah ini ulasan singkat untuk mengetahui sifat dan fungsi laptop baterai yang banyak dipergunakan di perangkat elektronik dan pilihan apa bila akan mengganti baterai pada perangkat elektronik Anda.

Baterai nikel kadmium (NiCd): adalah baterai isi ulang yang diproduksi untuk laptop pada awal-awal munculnya laptop. Baterei ini relatif murah dan serbaguna, dapat digunakan dalam berbagai macam produk. Namun kini, baterai NiCd kini telah ditinggalkan oleh produsen laptop karena adanya produk baru yang lebih baik.

Baterai Nikel Metal Hydride (NiMH): NiMH adalah baterai dengan perbaikan mengenai output daya, keandalan, biaya, keselamatan dan kapasitas. "Memory effect" merupakan masalah dengan baterai NiMH yang mengharuskan baterai ini digunakan menjadi “habis” saat pengisian ulang untuk mendapatkan output maksimum.

Baterai Lithium Ion (LiON): baterai populer untuk laptop saat ini karena memory effect / efek memori telah hilang, dan jauh lebih ringan dan ramping dibandingkan dengan dua baterai sebelumnya. Namun, harga bateria ini masih cukup tinggi.

Karakter Baterai:

1  Battery Cycle

Satu siklus baterai adalah setiap proses yang digunakan ketika baterai diisi atau habis. Beberapa tipa bateria mempunyai sekitar 500 sampai 1200 siklus. Lho bila belum sampai maksimal siklusnya bagaimana? Banyak faktor namun dapat dipastikan bahwa bahan pembuat baterai tersebut tidak standar. 

2  Battery Run-Time

Battery Run-Time tergantung pada beberapa faktor. Seperti waktu, desain, dan tuntutan daya yang dibuat oleh saat diproduksi menentukan Battery Run-Time.  contohnya penggunaan layar, hard drive dan aksesoris lainnya akan mempengaruhi durasi run-time.

Baterai laptop saat ini sudah dilengkapi dengan  internal microprocessor circuits untuk mengelola energi baterai, mengatur proses pengisian baterai pada algoritma yang tepat, memprediksi waktu berjalan, atau menggunakan sistem baterai Smart (SBS), menyediakan indikasi state-of-charge (SoC).

Berikut tips mempertahankan daya guna baterai laptop Anda:

Lakukan charge / isi baterai laptop secara penuh dan mengosokan isi baterai untuk memaksimalkan daya tahan. Dan kurangi memory effect baterai minimal sebulan sekali.

Bersihkan konektor baterai

Optimalkan fitur manajemen daya di BIOS dan optimalkan sistem operasi / OS.

Jangan tinggalkan laptop Anda saat proses pengisian / charge.

Simpan perangkat baterai Anda pada suhu ruang atau sejuk jangan terkena suhu panas berlebihan.

Turunkan kecerahan layar LCD pada laptop, tidak menggunakan DVD / Blu ray drive secara berlebihan, simpan file pada hard disk drive untuk menghindari mengkosumsi daya secara berlebihan pada baterai.

Jaga baterai laptop Anda dari kelembaban, hubungan arus pendek / short ciruit dan benturan secara fisik.

Nah sudah jelas bukan perbedaan baterai laptop dan tips nya, pilih mana?

Enjoy.

Read More:

Komentar

Related posts

How to Use Spdif Out On Motherboard

Penyebab Cpu Nyala Tapi Monitor Tidak Nyala

Panduan Membersihkan Cache Browser